Kamis, 26 Maret 2009

Deras hujan yang turun
Mengingatkanku pada dirimu
Aku masih disini untuk setia

Selang waktu berganti
Aku tak tahu engkau dimana
Tapi aku mencoba untuk setia

Sesaat malam datang
Menjemput kesendirianku
Dan bila pagi datang
Kutahu kau tak disampingku

Aku masih disini untuk setia


Angin malam berhembus,
lirih dingin menyapa
Coba merasakan,
semilir kehadiran mu

Tuhan ku tanya cinta,
kemana arah dan tujuannya
Bila memang berpisah,
mengapa maut yang pisahkan


Aku memuji mu, hingga jauh,
terdengar syahdu ke angkasa
Rintihan hati ku, memanggil mu,
dapatkah kau dengar nyawa hi-dup ku

Runtuh jiwa raga ku,
hancur berkeping-keping
Tangan dan kaki tiada,
berpijak di bumi lagi

Kau,
menelanjangi,
diri ku s’lalu,
lewat indahnya,
peluk kasih,
merangkul kalbu,
yang membelenggu,
dan kini,
tinggalkan ku

Kau tahu mengapa
Percintaan ini
Kembali terjadi
Tuhan semoga ini menjadi

Suratan takdirku
Hidup bersamanya
Hingga maut memisahkan
Tuhan semoga ini terjadi

Tuhan Kau tahu
Cintaku tlah jatuh kepadanya
Hati dan juga hidupku
Tlah kuserahkan kepadanya
Tuhan Kau tahu

Kau tahu betapa
Ingin ku jalani
Sisa hidup ini
Hanya dirinya di sisiku

Tuhan Kau tahu
Hati dan juga hidupku
Tlah kuserahkan kepadanya
Tuhan Kau tahu

Bilakah dia tahu
Apa yang t’lah terjadi
Semenjak hari itu
Hati ini miliknya

Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang ku rasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku damba

Bilakah dia mengerti
Apa yang t’lah terjadi
Hasratku tak tertahan
Tuk dapatkan dirinya

Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang ku rasa
Mungkin kah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku damba

Tuhan yakinkan dia
Tuk jatuh cinta
Hanya untukku

Andai dia tahu…